Perempuan Mulia (1): Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahin (Majalah Suara Aisyiah)

  • 05-03-2021
  • 10:42 WITA
  • Audah Mannan
  • Opini

Sejarah telah mencatat secara paralel sejumlah tokoh perempuan yang menjadi kekasih Allah. Pada forma atau aspek ruhaniah, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Semuanya adalah ruh yang ditiupkan oleh Allah (QS. al-Hijr [15]: 29, QS. as-Sajdah [32]: 9, QS. Shad [38]: 72). Di sini jelas bahwa nilai plus manusia dibandingkan makhluk lain adalah karena aspek ruhaniahnya atau spiritualnya. Itulah identitas manusia yang sebenarnya, karena itu manusia yang mengembangkan potensi ruhaniah secara optimal akan mencapai level insaniyah yang optimal pula.

Perempuan yang telah mencapai level insaniyah optimal terjelma dalam diri Maryam binti Imran, Asiyah istri Firaun, Khadijah al-Kubra, dan Fatimah binti Muhammad. Al-Quran telah mencatat keberhasilan dan ketinggian kemanusiaan berkenaan dengan Maryam binti Imran dan Asiyah istri Firaun. Demikian pula sejarah telah mencatat kepribadian ummul mukminin Khadijah al-Kubra dan Fatimah Az-Zahra.